LAPORAN MINI RISET
Disusun
Guna Memenuhi Tugas
Mata
Kuliah : Manajemen Pendidikan Islam
Dosen
Pengampu : Dr. Fatah Syukur, NC, M. Ag.
Dillan
Azaly Al-Farozi ( 123311013 )
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2014
YAYASAN DARUL HUSNA
Akte No. 05 / 2011
MA
USWATUN HASANAH
Mangkang Wetan 02/04 Kec. Tugu Kota Semarang * 50156 ( (024)8666039
Semarang, 16 Desember 2014
SURAT
KETERANGAN
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Laily Hidayah, S.Pd.
Jabatan : Kepala sekolah MA Uswatun Hasanah Semarang
Alamat : Jln. Karanggayam RT 02/RW 04 Mangkang Wetan
Dengan ini menerangkan dengan sesungguhnya
bahwa:
Nama
: Dillan Azaly Al-farozi
Nim : 123311013
Jurusan
: Kependidikan Islam
Judul Penelitian : Manajemen Kesiswaan di MA Uswatun Hasanah Semarang
Benar-benar melakukan mini riset di MA Uswatun
Hasanah Semarang.
Demikian surat keterangan ini diberikan mohon
dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Kepala MA Uswatun Hasanah
Semarang
Laily Hidayah, S.Pd
KATA PENGANTAR
بسم
الله الرحمن الرحيم
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat,
taufiq dan hidayah-Nya sehingga saya dapat melaksanakan penelitian tentang
Manajemen Kesiswaan di MA Uswatun Hasanah Semarang, dengan lancar. Shalawat
serta salam saya curahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW. yang telah membawa
ummat manusia pada gerbang kemuliaan. Penelitian ini dimaksudkan untuk memenuhi
tugas mata kuliah manajemen pendidikan Islam, yang wajib dikerjakan oleh
mahasiswa yang ikut mata kuliah manajemen pendidika Islam dengan dosen pengampu
Dr.H.Fatah Syukur NC, M.Ag.
Tak lupa saya haturkan ucapan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada bapak Dr. H. Fatah Syukur NC, M.Ag yang mengampu mata
kuliah Manajemen Pendidikan Islam atas kesediaannya dalam memberikan bimbingan
dan arahan di kelas sehingga bisa menambah pengetahuan saya terutam tentang
manajemen pendidikan Islam.
Takluput para teman-teman KI-5 dan lembaga MA
Uswatun Hasanah yang telah bersedia menerima saya untuk melakukan penelitian.
Dan semua yang ikut membantu saya dalam menyelesaikan tugas penelitian ini.
Akhirnya penulis
berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat dan memberikan masukan bagi penyusun sendiri
khususnya, dan umumnya bagi para pembaca. Amin, Terima kasih.
Semarang, 20 Desember 2014
Dillan
Azaly Al-Farozy
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
……………………………………………………...............1
HALAMAN
PENGESAHAN…….…………………………………………….....2
PENGANTAR
PENELITI………………………………………………………...3
DAFTAR ISI
……………………………………….…………………………......4
BAB I :
PENDAHULUAN ……………………………………………………....6
a.
Latar
belakang masalah ………………………………………………6
b.
Rumusan
Masalah ……………………..…… ………….……………6
c.
Tujuan
dan Manfaat Penelitian …..…………………………………..6
BAB II : LANDAAN TEORI
........................................………………………...8
A. Konsep Manajemen kesiswaan.......................................................8
1. Pengertian Manajemen Kesiswaan…………………………...8
2. Tujuan dan fungsi Manajemen Kesiswaan…………………...8
3. Prinsip-prinsip Manajemen kesiswaan……………………….10
B. Implementasi Manajemen
Keiswaan……………………………..11
1. Penerimaan siswa baru……………………………………….11
2. Rekrutmen peserta
didik……………………………………...12
3. Seleksi peserta didik………………………………………….12
4. Orientasi siswa baru………………………………………….13
5. Pembinaan dan pengembangan peserta
didik………………..13
6. Pencatatan dan
pelaporan…………………………………….14
BAB III: METODE
PENELITIAN………………………………………………15
BAB IV : DESKRIPSI
DATA…...………………………………………………17
BAB V : ANALISA DATA
HASIL PENELITIAN………………….………….24
BAB VI :
PENUTUP…...………………………………………………………..27
DAFTAR
PUSTAKA……………………………………………………………29
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan bagian yang penting dalam
kehidupan manusia. Dari pendidikan akan terlahir sumberdaya-sumberdaya manusia
yang baik dan cerdas. Agar pendidikan dapat berjalan dengan baik maka
diperlukan pengelolaan atau manajemen yang baik pula.
Salah satu komponen yang ada dalam
pendidikan adalah siswa atau peserta didik. Dan untuk mengelola siswa agar
dapat mengembangkan potensi yang
dimilikinya maka perlu diterapkan sebuah pengelolaan yang khusus mengenai peserta didik.
Pengelolaan yang khusus mengenai tentang peserta didik disebut dengan manajemen
kesiswaan. Manajemen kesiswaan
melingkupi seluruh aktivitas yang berhubungan dengan
peserta didik atau siswa di sebuah sekolah/madrasah dalam mengembangkan potensi
yang mereka miliki agar dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri dan orang lain.
Pengelolaan yang baik terhadap siswa akan berdampak baik pula pada peningkatan
pengembangan potensi yang mereka miliki.
Berkaitan dengan penjelasan diatas, selanjutnya peneliti
akan meneliti hal – hal yang berkaitan dengan implementasi
manajemen kesiswaan di suatu lembaga, sehingga judul yang
akan di teliti adalah “ IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN DI MA USWATUN HASANAH SEMARANG”
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana implementasi manajemen
kesiswaan di MA Uswatun Hasanah Semarang?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah
1. Untuk mengetahui implementasi manajemen
kesiswaan di MA Uswatun Hasanah Semarang
Adapun
manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
2.
Untuk memenuhi persyaratan mengikuti UAS bagi peneliti pada mata kuliah manajemen pendidikan islam.
3.
Dapat menambah pengetahuan penulis mengenai ilmu manajemen sekolah
khususnya tentang Manajemen Kesiswaan
4.
Bagi dunia pendidikan pada umumnya hasil penelitian ini diharapkan dapat
dijadikan acuan dalam meningkatkan pengaturan dan potensi peserta didik
5.
Dapat dijadikan wacana dan informasi mengenai Manajemen Kesiswaan.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
A. Konsep Manajemen Kesiswaan
1. Pengertian Manajemen Kesiswaan
Kata manajemen kesiswaan merupakan
penggabungan dari kata manajemen dan kesiswaan..
Secara terminology, manajemen berasal
dari bahasa inggris yaitu dari kata to
manage yang disinonimkan dengan to
hand yang berarti mengurus, to
control memeriksa, to guide memimpin.[1]
Apabila dilihat dari asal katannya, manajemen berarti pengurusan, pengendalian,
pengelolaan, atau pembimbing. Dari kata tersebut dapat diambil pengertian
manajemen adalah cara mengatur, mengelola, dan juga mengarahkan pada sesuatu
yang akan dicapai sesuai dengan urutan fungsi-fungsinya.
Pengertian peserta didik menurut
ketentuan umum Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri
melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis
pendidikan tertentu.[2]
Dari penggabungan dua kata tersebut,
dapat diambil kesimpulan mengenai pengertian manajemen kesiswaan. Manajemen
kesiswaan adalah pengaturan dan pengelolaan terhadap kegiatan yangberkaitan
dengan peserta didik mulai dari awal masuk (bahkan, sebelum masuk) hingga akhir
(tamat) dari suatu sekolah atau lembaga penddikan.
2. Tujuan dan fungsi Manajemen Kesiswaan
Tujuan umum manajemen kesiswaan adalah
mengatur berbagai kegiatan yang berkaitan dalam bidang kesiswaan agar kegiatan
pembelajaran di sekolah dapat berjalan dengan lancar, tertib dan teratur, serta
mencapai tujuan pendidikan sekolah.[3]
Adapun tujuan khusus manajemen kesiswaan
adalah sebagai berikut:
a.
Meningkatkan
pengetahuan, keterampilan dan psikomotorik peserta didik
b.
Meyalurkan
dan mengembangkan kemampuan umum (kecerdasan), bakat dan minat peserta didik.
c.
Menyalurkan
aspirasi, harapan dan memenuhi kebutuhan peserta didik
d. Dengan terpenuhinya a,b,c diatas
diharapkan peserta didik dapat mencapai kebahagian dan kesejahteraan hidup yang
lebih lanjut dapat belajar dengan baik
dan tercapai cita-cita mereka.
Fungsi
manajemen kesiswaan secara umum adalah sebagai wahana peserta didik untuk
megembangkan diri seoptimal mungkin, baik yang berkenaan dari segi
individualitasnya, sosial, hubungan, dan segi-segi potensi peserta didik
lainnya.
Fungsi manajemen kesiswaan secara khusus dirumuskan sebagai
berikut:
a.
Fungsi
yang berkenaan dengan pengembangan individu peserta didik, agar mereka dapat mengembangkan
potensi-potensi individualitasnya tanpa banyak terhambat. Potensi bawaan
tersebut meliputi kemampuan umum (kecerdasan), kemampuan khusus (bakat) dan
kemapuan lainnya.
b.
Fungsi
yang berkaitan dengan pengembangan fungsi sosial peserta didik, ialah agar
peserta didik dapat mengadakan sosialisasi dengan sebayanya, dengan orang tua,
dan keluarganya, dengan lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakatnya. Fungsi
ini berkaitan dengan hakekat peserta didik sebagai makhluk sosial.
c.
Fungsi
yang berkenaan dengan penyaluran aspirasi dan harapan peserta didik adalah agar
peserta didik tersalur hobi, kesenangan dan minatnya. Hobi, kesenagang dan
minat peserta didik demikian patut disalurkan. Oleh karena itu, ia juga dapat
menunjang terhadap perkembangan didi peserta didik secara keseluruhan.
d.
Fungsi
yang berkenaan dengan pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan peserta didik ialah
agar peserta didik sejahtera dalam hidupnya. Kesejahteraan demikian sangat
penting karena dengan demikian ia juga akan turut memikirkan sebayanya.[4]
3. Prinsip-prinsip Manajemen kesiswaan
Yang dimaksud dengan prinsip adalah
sesuatu yang harus dijadikan pedoman dalam melaksanakan tugas. Prinsip maajemen
kesiswaan dibawah ini harus selalu dipenuhi, yaitu:
a.
Manajemen
kesiswaan dipandang sebagai dari keseluruhan manajemen sekolah. Oleh karena
itu, ia harus mempunyai tujuan yang sama dan atau mendukung terhadap tujuan
manajemen secara keselurhan. Ambisi sektoral manajemen kesiswaan tetap ditempatkan
dalam krangka manajemen sekolah. Ia tidak boleh ditempatkan diluar sistem
manajemen sekolah.
b.
Segala
bentuk kegiatan manajemen kesiswaan haruslah mengemban misi pendidikan dan
dalam rangka mendidik para peserta didik. Segala bentuk kegiatan, baik itu ringan,
berat, disukai, atau tidak disukai peserta didik, haruslah diarahkan untuk
mendidik peserta didik dan bukan untuk lainnya.
c.
Kegiatan-kegiatan
manajemen kesiswaan haruslah diupayakan mempersatukan peserta didik yang
mempunyai aneka ragam latar belakang dan punya banyak perbedaan.
Perbedaan-perbedaan yang ada pada peserta didik, tidak diarahkan bagi munculnya
konflik diantara mereka justru mempersatukan dan saling memahami dan
menghargai.
d.
Kegitan
manajemen kesiswaan haruslah dipandang sebagai upaya pengaturan terhadap
pembimbingan peserta didik. Oleh karena membimbing, haruslah terdapat
ketersediaan dari pihak yang dibimbing. Ialah peserta didik itu tersendiri.
Tidak mungkin pembimbingan demikian akan terlaksana dengan baik manakala
terdapat keengganan dari peserta didik itu sendiri.
e.
Kegiatan
manajemen kesiswaan haruslah mendorong dan memacu kemandirian peserta didik.
Prinsip kemandirian demikian akan bermanfaat bagi peserta didik tidak hanya
ketika di sekolah, melainkan juga ketika sudah terjun di masyarakat. Ini
mengandung arti bahwa ketergantugan peserta didik haruslah sedikit demi sedikit
dihilangkan melalui kegiatan-kegiatan manajemen kesiswaan.
f.
Apa
yang diberikan kepada peserta didik dan yang selalu diupayakan oleh kegiatan
manajemen kesiswaan haruslah fungsional bagi kehidupan peserta didik baik di
sekolah lebih-lebih dimasa depan.[5]
B. Ruang Lingkup Manajemen Kesiswaan
Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya,
bahwa manajemen kesiswaan adalah suatu pengaturan terhadap peserta didik di
sekolah atau lembaga pendidikan sejak pesrta didik masuk sampai peserta didik
lulus. Ruang lingkup manajemen kesiswaan, sebenarnya meliputi pengaturan
aktivitas-aktivitas peserta didik sejak yang bersangkutan masuk ke sekolah
hingga yang bersangkutan lulus, baik yang berkenaan dengan peserta didik secara
langsung, maupun yang tidak langsung (tenaga kependidikan, sumber-suber
pendidikan dan prasarana dan sarananya).[6]
Ruang lingkup manajemen
kesiswaan adalah sebagai berikut:
1.
Analisa
kebutuhan
a.
Merencanakan
kebutuhan peserta didik yang akan diterima
Penentuan
jumlah peserta didik yang akan diterima perlu mempertimbangkan daya tampung
kelas atau jumlah kelas yang tersedia dan rasio murid dan guru.
b.
Menyusun
program kegiatan kesiswaan
2.
Rekruitmen
peserta didik
Rekruitmen
peserta didik pada hakikatnya adalah proses pencarian, menetukan, dan menarik
pelamar yang mampu untuk menjadi peserta didik di lembaga pendidikan yang
bersangkutan. Berikut langkah penerimaan siswa baru:
a. Pembentukan panitia penerimaan siswa
baru.
b. Pembuatan dan pemasangan pengumuman
penerimaan siswa baru yang dilakukan secara terbuka. Pengumuman tersebut berisi
hal-hal berikut:
1) Gambaran singkat sekolah.
2) Persyaratan pendaftaran siswa baru.
3) Cara pendaftaran, waktu pendaftaran, dan
tempat pendaftaran.
4) Banyaknya uang pendaftaran dan cara
pembayarannya.
5) Waktu dan tempat seleksi dan pengumuman
hasil seleksi.[7]
3.
Seleksi
peserta didik
Seleksi peserta didik perlu dilakukan
terutama bagi lembaga pendidikan yang calon siswa baru melebihi daya tampung
yang tersedia di lembaga tersebut. Adapun cara seleksi yang dapat dilakukan:
1.
Melalui
tes atau ujian.
2.
Malalui
penelusuran bakat kemampuan.
3.
Berdasarkan
nilai UAN.
Hasil penerimaan peserta didik
berupa tiga macam kebijaksanaan sekolah, yaitu peserta didik yang diterima,
peserta didik cadangan, dan peserta didik yang tidak diterima. Hasil penentuan
demikian kemudian diumumkan. Ada dua macam pengumuman, yaitu pengumuman
tertutup dan terbuka.
4. Orientasi Siswa Baru
Orientasi siswa baru adalah kegiatan
penerimaan siswa baru dengan mengenalkan situasi dan kondisi sekolah tempat
siswa akan menempuh pendidikan. Tujuan diadakannya orientasi peserta didik
antara lain:
1. Agar peserta didik dapat mengerti dan
mentaati segala peraturan yang berlaku di sekolah.
2. Agar peserta didik dapat berpartisipasi
aktif dalam kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan sekolah.
3. Agar peserta didik siap menghadapi
lingkungannya yang baru baik secara fisik, mental, dan emosional sehingga ia
merasa betah dalam mengikuti proses pembelajaran di sekolah serta dapat
menyesuaikan dengan kehidupan sekolah.[8]
5. Pembinaan dan Pengembangan Peserta Didik
Pembinaan
dan pengembangan peserta didik dimaksudkan agar anak dapat mendapatkan
pengalaman belajar untuk bekal kehidupannya di masa yang akan datang. Madrasah
atau sekolah dalam pengembangan dan pembinaan peserta didik melakukan kegiatan
yang disebut kegiatan kurikuler dan kegiatan ekstra kurikuler.
Kegiatan kurikuler adalah semua
kegiatan yang telah ditentukan di dalam kurikulum yang pelaksanaannya dilakukan
pada jam-jam pelajaran. Kegiatan kurikuler berupa proses belajar mengajar di
kelas. Sekolah telah diberi kebebasan dalam memilih strategi, metode, dan
tehnik-tehnik pembelajaran dan pengajaran yang paling efektif, sesuai dengan
karakteristik mata pelajaran, siswa, guru, dan kondisi nyata sumber daya yang
tersedia di sekolah.[9]
Kegiatan ekstra kurikuler merupakan kegiatan peserta didik yang dilaksanakan di
luar ketentuan yang telah ada dalam kurikulum. Kegiatan ini biasanya terbentuk
berdasarkan bakat dan minat yang dimiliki peserta didik.
6. Pencatatan dan Pelaporan
Pencatatan
dan pelaporan dimulai sejak peserta didik diterima di sebuah sekolah sampai
mereka tamat atau meninggalkan sekolah tersebut. Dalam melakukan pencatatan dan
pelaporan diperlukan peralatan dan perlengkapan berupa:
a. Buku induk siswa, berisi catatan tentang
peserta didik yang masuk pada sekolah tersebut.
b. Daftar presensi, berfungsi untuk
mengetahui dan mengontrol frekuensi kehadiran setiap peserta didik.
c. Daftar mutasi peserta didik, digunakan
untuk mencatat keluar masuk peserta didik dalam setiap bulan, semester, atau
setahun.
d. Buku catatan pribadi peserta didik,
berisi catatan lengkap tentang data setiap peserta didik dan biasanya disimpan
diruang BP.
e. Daftar nilai, dipegang oleh setiap guru
bidang studi tertentu. buku nilai berguna untuk mengetahui kemajuan belajar
peserta didik.
f. Buku legger, merupakan kumpulan nilai
dari seluruh bidang studi untuk setiap peserta didik. Pengisian nilai-nilai
dalam legger ini dikerjakan oleh wali kelas sebagai bahan pengisian raport.
g. Buku raport, merupakan alat untuk
melaporkan prestasi belajar siswa kepada orang tua atau wali atau kepada siswa
itu sendiri.[10]
BAB
III
METODE
PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif. Metode penelitian
ini merupakan metode yang berusaha untuk mengungkap fakta suatu kejadian,
obyek, aktivitas, proses, dan manusia secara apa adanya pada waktu sekarang
atau jangka waktu yang masih memungkinkan dalam ingatan responden.[11]
B. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui manajemen kesiswaan di MA Uswatun Hasanah Semarang.
C. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MA
Uswatun Hasanah di Jl Mangkang Wetan 02/04 Kec. Tugu Kota Semarang *
50156 '
(024)8666039.
D. Metode
Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a.
Metode Observasi
Metode
observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik
terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.[12] Metode ini digunakan untuk memperoleh data yang
berkaitan tentang situasi umum di MA Uswatun
Hasanah Semarang yang meliputi :
tinjauan Historis, letak geografis, keadaan
SDM (guru dan karyawan), proses
belajar mengajar dan sarana prasarana. Selain itu teknik ini juga digunakan untuk
melihat dari dekat kendala-kendala dalam bauran pemasaran yang telah dilakukan.
b.
Metode Interview (wawancara)
Metode Interview (wawancara)
adalah
bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan seseorang yang
ingin memperoleh informasi dari seseorang lainnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan beradasarkan tujuan tertentu.[13]
Dalam hal ini penulis menggunakan metode wawancara langsung dengan kepala MA
Uswatun Hasanah dan
Waka Kesiswaan MA Uswatun
Hasanah.
BAB IV
DESKRIPSI DATA
DAN ANALISIS DATA
- Gambaran
Umum MA Uswatun Hasanah
a. Profil MA Uswatun Hasanah
MA Uswatun Hasanah merupakan salah
satu MA swasta yang ada di Semarang. Lembaga ini bernaung dibawah yayasan Darul
Husna dan termasuk lembaga pendidikan yang bercorak agama yaitu agama Islam, sehingga
komunitas keberagamaan siswa-siswinya beragama Islam. MA Uswatun Hasanah
Semarang berdiri pada tahun 1996 berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan
Republik Indonesia dengan N.SM. 312337416322, nomor induk sekolah 310120
lembaga ini berdiri di atas tanah milik yayasan yang luasnya 1500 M2. MA Uswatun
Hasanah Semarang beralamat di Mangkang Wetan RT.02 RW. I Semarang.
b. Visi, Misi dan Tujuan MA Uswatun Hasanah
1.
Visi Madrasah
“Terwujudnya
peserta didik yang berakhlakul karimah, unggul dalam prestasi,terampil, cerdas
dan mandiri”
2.
Misi Madrasah
a.
Menyelenggarakan pendidikan dengan pembelajaran yang
efektif dan berkualitas dalam pencapaian prestasi akademik
b.
Menyelenggarakan pendidikan bernuansa Islam dengan
menciptakan lingkungan yang agamis di madrasah
c.
Menyelenggarakan pembinaan dan pelatihan life skill untuk
menggali dan menumbuhkembangkan minat, bakat peserta didik yang berpotensi
tinggi agar dapat berkembang secara optimal
d.
Menumbuhkembangkan budaya akhlakul karimah pada seluruh
warga madrasah.
3.
Tujuan
a.
Peserta didik naik kelas 100% secara normatif dan lulus
UM dan UN 100 %
b.
Peserta didik dapat meraih juara pada event/lomba dalam
bidang akademik maupun non akademik
c.
Pada akhir tahun pelajaran peserta didik hafal asmaul
husna, tahlil, juz ’amma, surat yasin, surat waqi’ah, dan surat al-Mulk.
d.
Peserta didik dapat membaca Al Qur’an dengan baik dan
benar
e.
Seluruh peserta didik sadar untuk menjalankan sholat
wajib lima waktu
f.
Peserta didik termotivasi untuk bersedekah
g.
Tertanamnya jiwa dan sikap kedisiplinan pada peserta
didik
h.
Peserta didik memiliki ketrampilan dalam menulis artikel
untuk mengisi majalah dinding
i.
Tertanamnya pembiasaan akhlakul karimah pada peserta
didik
j.
Peserta
didik terbiasa menghargai dan menghormati kepada sesama warga madrasah.
- Implementasi
Manajemen Kesiswaan Di MA Uswatun Hasanah
a. Penerimaan Siswa Baru
Yang
dilakukan oleh MA Uswatun Hasanah ketika proses penerimaan siswa baru adalah
sebagai berikut:
1. Membentuk Panitia Penerimaan Murid Baru
(PPMB)
Pembentukkan panitia penerimaan siswa
baru di MA Uswatun Hasanah dilakukan di semester dua. Pembentukkan panitia itu sendiri langsung di
bawah wewenang Waka Kesiswaan dengan persetujuan dari kepala sekolah.
Panitia
penerimaan siswa baru bertugas untuk mengurusi segala keperluan yang dibutuhkan
ketika proses penerimaan siswa baru seperti mempersiapkan formulir pendaftaran,
tempat pendaftaran, dan sebagainya.
2. Melakukan Promosi
Promosi
dilakukan ketika akan dilakukan penerimaan siswa baru di MA Uswatun Hasanah
tepatnya di semester genap. Promosinya berupa pembuatan spanduk dan brosur yang
kemudian dipasang dan di bagi-bagikan ditempat-tempat strategis agar dapat
dilihat oleh banyak orang. Spanduk dan brosur berisi profil singkat MA Uswatun
Hasanah, lokasi MA Uswatun Hasanah, syarat pendaftaran siswa baru, dan waktu
pendaftaran.
Selain
itu, cara lain yang dilakukan untuk melakukan promosi adalah dengan melakukan
silaturahim dan meminta do’a dengan pemuka-pemuka agama seperti kyai atau
mubaligh-mubaligh. Menurut bapak mukhidin, dengan cara bersilaturahim dan
meminta do’a kepada pemuka-pemuka agama diharapkan nantinya proses penerimaan
siswa baru dapat berjalan dengan lancar dan calan siswa yang mendaftar
bertambah banyak.[14]
3. Seleksi peserta didik
Banyak sekolah atau madrasah
sebelum menerima siswa baru melakukan tes atau ujian terlebih dahulu kepada
calon siswanya untuk mengetahui siswa mana yang lebih layak masuk ke sekolahnya
atau untuk mengetahui sejauh mana kemampuan calon siswa yang akan diterima.
Namun hal tersebut berbeda dengan yang ada di MA Uswatun Hasanah yang tidak
mengenal seleksi siswa baru.
Selama ini siswa yang mendaftar di
MA Uswatun Hasanah kebanyakan merupakan santri dari pondok pesantren yang
dimiliki oleh yayasan sehingga siswa yang mendaftar langsung diterima menjadi
siswa baru. Tidak ada ujian atau tes masuk.
b. Orientasi Siswa
Setelah siswa baru diterima di madrasah
, maka diadakan kegiatan pengenalan tentang keadaan sekolah secara umum, atau
yang biasa disebut dengan masa orientasi siswa (MOS). Hal demikian juga
dilakukan di MA Uswatun Hasanah. Seperti dikatakan oleh bapak Mukhidin, Setelah
siswa baru diterima, MA Uswatun Hasanah mengadakan MOS yang berlangsung selama
dua hari. Dalam MOS siswa-siswa baru dikenalkan dengan hal-hal yang berada di
sekolah seperti profil sekolah, guru-guru, tata tertib sekolah dan
kegiatan-kegiatan intrakurikuler,kokurikuler dan ekstrakurikuler yang ada di
sekolah. MOS ini dimaksudkan agar siswa dapat mengetahui segala komponen apa
saja yang ada di madrasah. Acara MOS sendiri dipanitiai oleh pengurus OSIS
dengan dibantu waka kesiswaan dan guru yang lainnya.
c. Pembinaan dan Pengembangan Siswa
Pembinaan dan pengembangan siswa
dilakukan melalui kegiatan kurikuler, ko-kurikuler, dan ekstra kurikuler.
Kegiatan kurikuler di MA Uswatun Hasanah dikembangakan sesuai kurikulum yang
telah dirancang dan dikembangkan oleh pihak sekolah sesuai dengan peraturan
yang berlaku secara nasional untuk Madrasah Aliyah.
Kegiatan ko-kurikuler di MA Uswatun
Hasanah berupa pelaksanaan istighosah dan Asma’ul husna sebelum memasuki proses
pembelajaran di kelas, sholat dhuha dan sholat
dhuhur berjamaah di masjid madrasah yang dilanjutkan dengan tadarrus Al-Qur’an.
Selain itu, kegiatan yang sering dilakukan adalah ahad sehat yaitu dengan
berolahraga dan ahad bersih yaitu dengan melakukan bersih-bersih sekolah.[15]
Untuk kegiatan ekstrakurikulernya,
MA Uswatun Hasanah memiliki beberapa kegiatan yang dilakukan di luar jam
sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler itu ada yang wajib dan ada yang pilihan.
Kegiatan ektrakurikuler yang wajib berarti semua siswa wajib mengikuti kegiatan
ektrakurikuler tersebut. Sedangkan kegiatan ektrakurikuler yang pilihan berarti
semua siswa bebas memilih kegiatan apa yang sesuai dengan minat dan bakatnya.
Untuk ekstrakurikuler yang ada di MA
Uswatun Hasanah adalah sebagai berikut:
1. Ekstrakurikuler wajib meliputi sebagai
berikut:
a. Pramuka
b. Computer
2. Ektrakurikuler pilihan meliputi sebagai
berikut:
a. PMR
b. Rebana
c. Marching Band
d. Olah raga yang meliputi: futsal, seni
bela diri, bola voly dan sepak takraw.
Guru pembina kegiatan ekstra melakukan penilaian dan
melaporkan hasil kegiatan ekstra tiap siswa guna mengetahui perkembangan bakat
siswa dan dijadikan pertimbangan perolehan prestasi di akhir semester/ akhir
tahun.
d. Pencatatan dan Pelaporan
Mendata dan memahami perkembangan
siswa adalah tugas seorang guru. dengan adanya data yang lengkap dapat membantu
guru untuk mengevaluasi dirinya apakah metode pembelajaran yang mereka terapkan
selama ini sudah berhasil atau tidak. Selain itu, data tersebut juga digunakan
oleh pihak madrasah untuk mengevaluasi diri.
Data perkembangan siswa di MA
Uswatun Hasanah berupa buku raport, daftar nilai siswa, daftar presensi, daftar
mutasi, dan buku induk siswa. Untuk buku induk siswa, daftar mutasi dan DO
dipegang oleh waka kesiswaan. Sedangkan untuk buku raport, daftar nilai, dan
daftar presensi dipegang oleh guru kelas.
Buku raport
berguna untuk melaporkan prestasi belajar siswa kepada orang tua mereka. Buku
raport di MA Uswatun Hasanah sebagai laporan hasil belajar siswa selama satu
semester. Nilai yang diperoleh oleh siswa sebelumnya dicatat terlebih dahulu di
buku nilai, baru diakumulasikan dengan nilai yang lain untuk dimasukkan di
dalam nilai raport.
Dari data yang ada, tidak ada siswa
yang di DO oleh pihak MA Uswatun Hasanah, melainkan ada beberapa yang perlu mengulang
kelas. Untuk menentukan siswa yang mengulang kelas MA Uswatun Hasanah memiliki
kriteria-kriteria tertentu. Kriteria-kriteria tersebut adalah sebagai berikut:
1. Peserta didik tidak mencapai KKM lebih
dari empat mata pelajaran sampai batas akhir tahun pelajaran
2. Karena alasan yang kuat, missal karena
gangguan kesehatan fisik,emosi atau mental sehingga tidak mungkin berhasil
dibantu untuk mencapai kompetensi yang ditargetkan.[16]
Adapun apabila ada siswa yang ingin
pindah atau mutasi, Menurut pak Mukhidin, siswa harus melengkapi persyaratan-persyaratan
sebagai berikut:
1. Memenuhi persyaratan yang ditentukan
2. Surat permohonan orang tua yang
bersangkutan
3. Memiliki laporan hasil belajar (raport)
dengan nilai dar madrasah asal
4. Memiliki ijazah MTs/sederajat
5. Memiliki surat tanda lulus dengan nilai
yang tidak lebig rendah dengan nilai minimal (PPD pada tahunnya)
6. Menyesuaikan bentuk laporan hasil
belajar peserta didik dari madrasah asal sesuai dengan bentuk raport yang
digunakan di madrasah tujuan.
7. Mengikuti seleksi masuk dengan tes
sesuai program yang diminati dan hasilnya diumumkan secara terbuka.
8. Khusus bagi pindahan dari SMA/SMK lulus
uji kompetensi agama[17]
BAB V
ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN
Setelah data-data mengenai implementasi manajemen
kesiswaan di MA Uswatun Hasanah Semarang terkumpul,
maka langkah selanjutnya yaitu menganalisis terhadap data-data tersebut. Dalam bab ini, penulis akan menganalisis data
hasil penelitian yang dilaksanakan di MA Uswatun Hasanah.
a. Penerimaan siswa baru
Sebelum proses penerimaan siswa baru, langkah awal
yang dilakukan adalah menganalisis jumah siswa yang dibutuhkan oleh madrasah.[18] Terkait
dengan hal ini MA Uswatun Hasanah tidak melakukannya. Pihak panitia tidak
melakukan analisis jumlah siswa yang dibutuhkan oleh madrasah tetapi lebih
melakukan berbagai macam upaya agar siswa yang mendaftar dapat bertambah banyak
dan sesuai dengan target yang diinginkan. Hal ini merupakan sesuatu yang tidak
sesuai dengan teori dalam penerimaan siswa baru.
Adapun dalam proses penerimaan siswa baru, yang
dilakukan oleh pihak MA uswatun Hasanah adalah membentuk panitia penerimaan
murid baru dan kemudian melakukan promosi. Langkah promosi yang dilakukan oleh
MA Uswatun Hasanah adalah dengan membuat dan memasang spanduk, membuat dan membagi-bagikan
brosur kepada SMP-SMP atau MTs-MTs di wilayah kota Semarang dan juga melakukan
silaturahim serta meminta do’a kepada pemuka-pemuka agama. Langkah-langkah
tersebut dapat dikatakan baik dan cukup berhasil dengan dibuktikan selalu bertambahnya jumlah
pendaftar baru di MA Uswatun Hasanah. Maka sekiranya langkah-langkah promosi
tersebut sperlu dipertahankan terus.
Dalam proses rekrutmen siswa baru MA Uswatun Hasanah
tidak memilki tes ujian masuk seperti kebanyakan sekolah-sekolah yang lain. Hal
ini dikarenakan siswa yang mendaftar di MA Uswatun Hasanah kebanyakan merupakan
santri dari pondok pesantren yang dimiliki oleh yayasan sehingga siswa yang
mendaftar langsung diterima menjadi siswa baru. Tidak ada ujian atau tes masuk.
Dalam proses rekrutmen seperti ini ada kelebihan dan
kekurangan yang dihadapi. Kelebihan yang ada adalah siswa baru yang mendaftar
pastinya sudah tenang dan tidak ada fikiran untuk berganti sekolah karena
mereka sudah pasti diterima. Adapun kekurangannya adalah sekolah tidak dapat
memiliki siswa sesuai dengan yang diinginkan.
b. Orientasi siswa baru
Orientasi siswa baru adalah kegiatan
penerimaan siswa baru dengan mengenalkan situasi dan kondisi sekolah tempat
siswa akan menempuh pendidikan. Proses orientasi yang diadakan oleh MA Uswatun
Hasanah kepada siswa baru merupakan kegiatan yang sangat penting. Dari kegiatan
orientasi inilah siswa baru akan mengenal segala komponen yang ada di
lingkungan madrasah sehingga proses pendidikan yang ada di madrasah dapat
berjalan dengan baik dan lancar.
c. Pembinaan dan Pengembangan Siswa
Pembinaan siswa dilakukan oleh sekolah
kepada siswa agar siswa sadar akan tugas-tugas mereka. Pengembangan
terhadap siswa dilakukan sesuai dengan kurikulum yang diterapkan yaitu melalui
kegiatan kurikuler, untuk potensi yang dimiliki melalui kegiatan ekstra
kurikuler, dan untuk pembiasaan terhadap nilai-nilai sosial dan agama
dikembangkan melalui kegiatan ko-kurikuler.
Hal demikian telah dilaksanakan oleh kepala sekolah MA
Uswatun Hasanah dengan melaksankan kurikulum sesuai dengan pedoman dari
pemerintah. Kegiatan ekstrakurikulernya juga telah dikembangkan menjadi
beberapa kegiatan ada yang wajib diikuti oleh semua siswa dan ada juga dapat
dipilih siswa sesuai dengan bakat dan minat yang mereka miliki. Untuk kegiatan
ko-kurikulernya juga dapat terlihat pada pembiasaan istigoshah dan Asma’ul
husna ,shalat dhuha dan dhuhur berjamaah serta tadarrus Al-Qur’an di sekolah.
Kegiatan-kegiatan tersebut sangatlah baik untuk siswa,
namun hal yang paling penting disini yaitu perlu adanya monitoring dari pihak
kepala sekolah beserta semua guru agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan
sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan.
d. Pencatatan dan pelaporan
Kegiatan pembinaan dan pengembangan siswa tidak akan
berhasil bila tak ada pencatatan dan pelaporan yang terjadwal dan terstruktur.
Kegiatan akan terlihat berhasil jika ada peningkatan terhadap kemampuan siswa,
maka untuk mengetahui ada peningkatan atau tidak diperlukan adanya pencatatan
dan pelaporan yang resmi dari pihak sekolah.
Pencatatan dan pelaporan prestasi belajar siswa
dilakukan oleh guru yang kemudian disampaikan kepada orang tua murid melalui
buku raport. Buku yang dibagikan satu semester ini berisi laporan prestasi
siswa baik kurikuler maupun ekstrakurikuler. Melalui raport, orang tua akan
mengetahui sejauh mana kemajuan yang dialami anaknya.
Hal yang sama juga dilakukan oleh guru-guru di MA
Uswatun Hasanah yang melaporkan prestasi siswanya kepada orang tua mereka
masing-masing satu semester satu kali.
Dari hasil laporan itu, akan dijadikan bahan evaluasi
bagi guru ataupun pihak MA Uswatun Hasanah untuk melakukan perbaikan-perbaikan
agar proses pembelajaran kedepannya dapat berjalan lebih baik lagi.
BAB
VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen
kesiswaan adalah kegiatan pengaturan dan pengelolaan terhadap kegiatan yang
berkaitan dengan peserta didik mulai dari awal masuk (bahkan, sebelum masuk)
hingga akhir (tamat) dari suatu sekolah atau lembaga pendidikan. kegiatan
manajemen kesiswaan yang ada di MA Uswatun Hasanah meliputi kegiatan penerimaan
siswa baru, orientasi siswa, pembinaan dan pengembangan siswa, serta pencatatan
dan pelaporan siswa.
Kegiatan
penerimaan siswa baru di MA Uswatun Hasanah dilaksanakan dengan membentuk
panitia penerimaan siswa baru pada semester genap. Panitia penerimaan siswa
baru bertugas untuk mengurusi segala keperluan yang dibutuhkan ketika proses
penerimaan siswa baru. Dalam kegiatan ini juga dibarengi dengan kegiatan
promosi dari pihak madrasah kepada masyarakat dalam bentuk spanduk-spanduk,
brosur dan dari pemuka-pemuka agama.
Kegiatan
selanjutnya adalah orientasi siswa baru. Kegiatan ini dilakukan dengan maksud
agar siswa baru dapat mengenal dan mengetahui segala komponen apa saja yang ada
di madrasah. Kegiatan orientasi ini berlangsung selama dua hari dengan
dipanitai oleh pengurus OSIS.
Pembinaan
dan pengembangan siswa dilakukan dalam tiga kegiatan yaitu pertama kegiatan
kurikuler yang tercantum dalam kurikulum yang diterapkan oleh MA
Uswatan Hasanah, yang kedua melalui kegiatan ekstrakurikuler yang dalam
kegiatan dapat meningkatkan potensi yang dimiliki oleh siswa, dan yang ketiga
melalui kegiatan kokurikuler yang dalam kegiatan ini untuk pembiasaan-pembiasan
diri siswa terhadap nilai-nilai sosial dan agama.
Pencatatan
dan pelaporan merupakan kegiatan untuk mengetahui perkembangan siswa di
madrasah. Untuk mengetahui perkembangan prestasi siswa di madrasah baik dalam
kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler guru-guru MA Uswatun Hasanah mencatat
dan melaporkan datanya melalui buku raport. Buku raport dilaporkan kepada
orangtau siswa masing-masing satu semester satu kali.
B. Saran
Berdasarkan
hasil penelitian tentang implementasi manajemen kesiswaan di MA Uswatun Hasanah
Semarang, maka peneliti menyampaikan beberapa saran sebagai berikut:
1.
Dalam
kegiatan penerimaan siswa baru, hendaknya pihak sekolah atau panitia penerimaan siswa baru melakukan analisa
kebutuhan jumlah siswa. hal ini dilakukan agar pihak sekolah mengetahui berapa
banyak jumlah siswa baru yang dibutuhkan oleh madrasah.
2.
Dalam
kegiatan orientasi siswa baru, hendaknya pengurus OSIS membuat jadwal kegiatan
yang sistematis dan terstruktur. Hal ini dilakukan agar siswa baru mengetahui
kegiatan-kegiatan apa saja yang dilaksanakan dalam MOS.
3.
Untuk
pembinaan dan pengembangan siswa, sekolah hendaknya perlu memberikan apresiasi
yang lebih kepada siswa-siswa yang mampu berprestasi dalam segala
kegiatan. Dengan pemberian apresiasi
yang lebih, para siswa akan lebih bersemangat dan termotivasi dalam belajar dan
berlatih.
C. Penutup
Demikianlah
laporan penelitian ini penulis buat, penulis menyadari bahwa dalam laporan penelitian
ini masih banyak kekurangan dan kesalahan.
Penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya.
Oleh karena itu penulis mohon kritik dan saran dari semua pihak. Semoga laporan
penelitian ini bermanfaat bagi pembaca dan pada khususnya penulis sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Bafadal,
Ibrahim.2006. Dasar-dasar Manajemen dan Supervisi Taman Kanak-kanak, (Jakarta:
Bumi Aksara)
Effendi.
EK. Mochtar.1996. Manajemen Pendidikan
Isam, (Jakarta: Bintara), cet. II,
Hadi, Sutrisno. 2004. Metode
Reseach, (Yogyakarta: Andi), jilid 2, .
Imron
,Ali. 2011. Manajemen Peserta didik
Berbasis Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara) cet. I
Minarti,
Sri .2009. Manajemen Sekolah, (Jakarta : AR-RUZZ MEDIA)
Mulyasa.
E. . 2007. Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: Remajarosdakarya), cet.
XII
Lampiran
Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
Tim
Dosen Administrasi Pendidikan UPI. 2009. Manajemen Pendidikan, (Bandung
: ALFABETA)
Prastowo,
Andi . 2001.Memahami Metode-Metode Penelitian, (Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media, 2011), cet. 2.
[3] E. Mulyasa, Manajemen
Berbasis Sekolah, (Bandung: Remajarosdakarya, 2007), cet. XII, hlm. 46
[5] Ibrahim Bafadal, Dasar-dasar Manajemen dan Supervisi Taman
Kanak-kanak, (Jakarta: Bumi Aksara,2006), hlm. 17
[6] Ali
Imron, Manajemen Peserta didik
Berbasis Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011) cet. I, hlm. 17
[7] Tim Dosen
Administrasi Pendidikan UPI, Manajemen Pendidikan, (Bandung : ALFABETA, 2009), hlm.
208.
[8] Tim Dosen
Administrasi Pendidikan UPI, Manajemen Pendidikan, (Bandung : ALFABETA,
2009), hlm. 210-211.
[9] Sri Minarti, Manajemen
Sekolah, (Jakarta : AR-RUZZ MEDIA, 2009),hlm. 169.
[10] Tim Dosen
Administrasi Pendidikan UPI, Manajemen Pendidikan, (Bnadung : ALFABETA,
2009), hlm. 214.
[11] Andi Prastowo, Memahami
Metode-Metode Penelitian, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), cet. 2. hlm,
203.
[13] Deddy Mulyana, Metodolgi Penelitian Kualitatif Paradigma
Baru Ilmu Komunikasi dan Sosial, (Bandung: PT. Remaja Rodakarya, 2001),
hlm. 180
[14] Wawancara dengan
bapak Mukhidin, S.Ag selaku Waka Kesiswaan MA Uswatun Hasanah pada tanggal 17
Desember 2014
[15] Hasil wawancara
dengan Bapak Mukhidin, pada rabu, 17 Desember 2014.
[16] Buku Panduan
Informasi MA Uswatun Hasanah Tahun 2013-2014, hlm 16
[17] Wawancara dengan
Bapak Mukhidin, pada 17 Desember 2014
[18] Tim
Dosen Administrasi Pendidikan UPI, Manajemen Pendidikan (Bandung :
ALFABETA, 2009), hlm. 208
Tidak ada komentar:
Posting Komentar