1)
Teknik penulisan resensi :
a.
Tahap Persiapan
1. Memilih
jenis buku
2. Usahakan
buku baru. Ini jika karya resensi akan dipublikasikan di media cetak. Buku-buku
yang sudah lam tentu kecil kemungkinan akan termuat karena dinilai sudah basi
dengan asumsi sudah banyak yang membacanya. Sehingga tidak mengundang rasa
penasaran. Untuk itu buku-buku lama (yang diniatkan hanya sekedar untuk berbagi
ilmu, bukan untuk mendapatkan honor) tetap bisa diresensi dan dipublikasikan
misalnya lewat blog (jurnal personal)
3. Membuat
anatomi buku. Yaitu informasi awal mengenai buku yang akan diresensi. Contoh
formatnya sebagai berikut :
Judul
Karya Resensi :
Judul
Buku :
Penulis
:
Penerbit
:
Harga
:
Tebal
:
1. Membaca dengan detail dan mencatat hal-hal
penting. Ini yang membedakan Antara pembaca biasa dan peresensi buku. Bagi
pembaca biasa, membaca bisa sambil lalu dan boleh menghentikan kapan saja. Bagi
peresensi, mesti membaca buku sampai tuntas agar bisa mendapatkan informasi
buku secara menyeluruh. Begitu juga mencatat kutipan dan pemikiran yang dirasa
penting yang terdapat dalam buku tersebut.
2. Setelah
membaca, mulai menuliskan karya resensi buku yang dimaksud. Dalam karya resensi
tersebut, setidaknya mengandung beberapa hal :
·
Informasi (anatomi)
awal buku (seperti format diatas)
·
Tentukan judul
yang menarik dan “provokatif”
·
Membuat ulasan
singkat buku. Ringkasan garis besar isi buku
·
Memberikan penilaian
buku (subtansi isinya maupun cover dan cetakan fisiknya) atau membandingkan
dengan buku lain. Inilah sesungguhnya fungsi utama seorang peresensi yaitu sebagai
kritikus sehingga bisa membantu publik menilai sebuah buku
·
Menonjolkan sisi
yang beda atas buku yang diresensi dengan buku lainnya
·
Mengulas manfaat
buku tersebut bagi pembaca
·
Mengoreksi karya
resensi. Editing kelengkapan karya EYD dan sistematika jalan pikiran resensi
yang telah dihasilkan. Yang terpenting tentu bukan isi buku itu apa, tapi apa
sikap dan penilaian presensi terhadap buku tersebut.
c. Tahap
Publikasi
1. Karya
disesuaikan dengan ruang media yang akan kita kirimi resensi. Setiap media
berbeda panjang dan pendeknya. Mengikuti syarat jumlah halaman dari media yang
bersangkutan adalah sebuah langkah yang aman bagi peresensi.
2.
Menyertakan cover halaman depan buku
3. Mengirimkan
karya sesuai dengan jenis buku-buku yang resensinya telah diterbitkan sebelumnya.
Peresensi perlu menengok dan memahami buku jenis apa yang sering dimuat pada
sebuah media tertentu. Hal ini untuk menghindari penolakan karya kita oleh redaktur.
Demikian ulasan sekilas mengenai teknik
sederhana meresensi buku. Pada intinya, persoalan meresnsi buku adalah soal
berbagi (ilmu). Setelah membaca buku, biasanya kita bahagia karena memperoleh
wawasan baru. Dengan begitu urusan meresensi juga bisa berarti kita berbagi
kebahagian dengan orang lain.
Isi resensi buku :
1. Judul Resensi :
Judul
resensi harus memiliki keselarasan dengan isi resensi yang dibuat, judul yang
menarik juga akan memberi nilai lebih pada sebuah resensi
2. Menyusun data buku
Penyusunan
data buku dapat dilakukan sebagai berikut :
a. Judul
buku :
b. Pengarang
:
c. Penerbit
:
d. Tahun
terbit beserta cetakannya :
e. Dimensi
buku :
f. Harga
buku :
3. Isi
resensi buku
Isi
resensi buku memuat tentang synopsis, ulasan singkat buku dengan kutipan-kutipan
secukupnya, keunggulan dan kelemahan buku, rumusan kerangka buku dan penggunaan
Bahasa
4. Penutup
resensi buku
Pada
bagian penutup biasanya berisi alasan kenapa buku tersebut ditulis dan kepada
siapa buku tersebut ditujukan.
Contoh
judul resensi buku :
a. Misykat
yang memikat, menjadi muslim tanpa liberal
(Resensi
buku Misykat (Refleksi tentang Islam, Westernisasi & liberalisasi)
b. Rihlah
ilmiah Prof Wan Mohd Nor : Antara Liberalisasi Islam dan Islamisasi ilmu
(Resensi
buku Rihlah ilmiah Wan Mohd Nor Dari Neomodernisme ke Islamisasi ilmu
Kontemporer)
c. Reorientasi
sistem pendidikan nasional
(Resensi
buku Landasan dan Arah Pendidikan Nasional Kita)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar